Hakikatnya Penyembuhan Dari Alloh Subhanahu Wata'ala
Posted by
A. Fauzi Akbar, ST
Your Ads Here
Ada sebuah kisah menarik yang hendak saya sampaikan dalam pertemuan ini....
Sebuah cerita luar biasa, dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, _“Maukah aku tunjuk-kan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya” ia berkata, ”Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi, lalu berkata, 'Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan aurat ku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah agar Allah menyembuhkannya! “_
_Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam berkata, Jika engkau mau, bersabarlah maka engkau akan mendapatkan surga. Bila tidak, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.'_
_Wanita itu menjawab, 'Aku memilih bersabar Lalu ia melanjutkan perkataannya, 'Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap! Maka Nabi pun mendoakannya.”_ (HR. Bukhari dan Muslim)
Hikmah kisah tersebut, bahwa secara fisik wanita hitam ini sakit, namun secara hakikat wanita hitam ini sudah sehat. *Inilah yang dinamakan hakikat penyembuhan*. Yakni, _keridhaan seorang hamba terhadap ketetapan Allah berupa penyakit_. la menahan rasa sakitnya seumur hidup, sebagai balasan untuk meraih surga yang abadi.
Seorang muslim harus belajar sabar dan ridha. Hari ini banyak Muslim hatinya mudah gelisah dan takut. Padahal ketakutan mereka kepada sakit dan mati adalah penyakit yang sebenarnya. Hendaklah berprasangka baik kepada Allah.
☝🏻Luruskanlah akidah kita dengan menyadari bahwa tidak ada ujian yang kecuali dengan izin Allah Yang Maha Pengasih, yang mengasihi kita lebih dari kasih sayang ibu kita, bahkan melebihi kasih sayang kita pada diri kita sendiri.
Allah Maha Suci, Dialah yang menguji kita, dan ujian itu merupakan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasulullah bersabda:
_”Allah tidak menguji hambanya yang beriman, menyangkut diri, harta, atau anaknya, kecuali untuk salah satu dari dua tujuan, yakni mungkin ia punya dosa yang tidak bisa diampuni kecuali dengan ujian ini atau ia akan memperoleh derajat di sisi Allah yang tidak bisa dicapai kecuali dengan ujian ini.”_
Maka berprasangka baiklah kita kepada Allah, bisa jadi musibah yang menimpa kita merupakan kebaikan buat kita. Allah berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Surah Al-Baqarah (2:216)
Sebuah cerita luar biasa, dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas berkata kepadaku, _“Maukah aku tunjuk-kan seorang wanita penghuni surga?” Aku menjawab, “Ya” ia berkata, ”Wanita hitam itulah yang datang kepada Nabi, lalu berkata, 'Aku menderita penyakit ayan (epilepsi) dan aurat ku tersingkap (saat penyakitku kambuh). Doakanlah agar Allah menyembuhkannya! “_
_Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam berkata, Jika engkau mau, bersabarlah maka engkau akan mendapatkan surga. Bila tidak, aku akan mendoakanmu agar Allah menyembuhkanmu.'_
_Wanita itu menjawab, 'Aku memilih bersabar Lalu ia melanjutkan perkataannya, 'Tatkala penyakit ayan menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap! Maka Nabi pun mendoakannya.”_ (HR. Bukhari dan Muslim)
Hikmah kisah tersebut, bahwa secara fisik wanita hitam ini sakit, namun secara hakikat wanita hitam ini sudah sehat. *Inilah yang dinamakan hakikat penyembuhan*. Yakni, _keridhaan seorang hamba terhadap ketetapan Allah berupa penyakit_. la menahan rasa sakitnya seumur hidup, sebagai balasan untuk meraih surga yang abadi.
Seorang muslim harus belajar sabar dan ridha. Hari ini banyak Muslim hatinya mudah gelisah dan takut. Padahal ketakutan mereka kepada sakit dan mati adalah penyakit yang sebenarnya. Hendaklah berprasangka baik kepada Allah.
☝🏻Luruskanlah akidah kita dengan menyadari bahwa tidak ada ujian yang kecuali dengan izin Allah Yang Maha Pengasih, yang mengasihi kita lebih dari kasih sayang ibu kita, bahkan melebihi kasih sayang kita pada diri kita sendiri.
Allah Maha Suci, Dialah yang menguji kita, dan ujian itu merupakan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasulullah bersabda:
_”Allah tidak menguji hambanya yang beriman, menyangkut diri, harta, atau anaknya, kecuali untuk salah satu dari dua tujuan, yakni mungkin ia punya dosa yang tidak bisa diampuni kecuali dengan ujian ini atau ia akan memperoleh derajat di sisi Allah yang tidak bisa dicapai kecuali dengan ujian ini.”_
Maka berprasangka baiklah kita kepada Allah, bisa jadi musibah yang menimpa kita merupakan kebaikan buat kita. Allah berfirman:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Surah Al-Baqarah (2:216)
Your Ads Here
Your Ads Here
Your Ads Here
Your Ads Here
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama
Komentar