Tujuh masalah utama anak remaja

Tujuh masalah utama anak remaja
Posted by Fauzi Akbar
Your Ads Here

Assalamu'alaikum wr wb
Teman2 pagi ini kita akan membahas mengenai

Tujuh Masalah Utama
anak remaja.

1. Hubungan yang Bermasalah
2. Perasaan yang Terluka
3. Citra-diri yang Negative
4. Rasa Takut akan Perubahan Besar
5. Nilai-Nilai Buruk di Sekolah
6. Fokus yang Kurang
7. Motivasi yang Rendah

Bagian 1.

Mengubah Hubungan Bermasalah Menjadi Komunikasi yang Penuh Percaya Diri


Ego REMAJA sangat mudah terluka karena masih mengalami PROSES PEMBENTUKAN.
Selain belum memiliki kekuatan layaknya orang dewasa, banyak remaja yang kurang memiliki kemampuan komunikasi dasar. Belum ada yang mengajari mereka hal-hal semacam itu. Alasan utama putusnya komunikasi adalah remaja sering menganggap orang lain tidak sungguh-sungguh mendengarkan mereka.

Padahal, mereka mangatakan kepada kami bahwa mereka ingin didengarkan dan dipahami lebih dari segala-galanya.

REMAJA dan ORANGTUA sering BERIBICARA melalui dua sudut pandang yang berbeda.
Rasa kepercayaan yang ada pada remaja mudah hancur berkeping-keping karena keutuhan mereka untuk dimengerti sangatlah besar __ dan juga sangat rapuh. Saat seorang anak mengatakan.”Aku nggak mungkin pergi ke sekolah dengan potongan rambut konyol begini,” kemudian orangtua menjawab, “Kamu tidak perlu mencemaskan apa yang dipikirkan oleh teman-temanmu,” wuss ___ keinginan anak untuk meneruskan percakapan segera menguap.

Ketika ANAK merasa DIDENGAR dan DIMENGERTI, mereka pun TERINSPIRASI untuk mendengar dan MEMAHAMI orang lain.
Ternyata, memasuki alam pikiran orang lain adalah hal yang mengasikkan. Para remaja menemukan bahwa lebih mudah melakukan itu disaat mereka berinteraksi dengan orang lain dalam suasana kelompok, karena kegiatan dan kebiasaan sehari-hari memperkuat ikatan antara anggota-anggota kelompok.

Sesuatu yang bagi ORANGTUA tampak tidak berarti, bisa jadi sangat penting bagi REMAJA.
Sekarang ini, para remaja telah memiliki gambaran yang baik tentang apa bentuk dari tidak mendengarkan. Bagaimana rasanya didengarkan? Seperti ada yang peduli pada kita. Banyak remaja yang tidak menyadari behwa menunjukan kepedulian pada setiap percakapan merupakan hal terbaik yang dapat mereka lakukan.

Permintaan MAAF yang baik meliputi: MENGAKUI kesalahan, MEMINTA MAAF, dan BERKOMITMEN untuk tidak mengulanginya.
Permohonan maaf seperti ini bukan ditujukan pada hal-hal yang remeh yang melibatkan kekuatan emosi. Ini untuk situasi yang telah menimbulkan rasa sakit hati. Sangat penting bagi remaja untuk memahami hal ini karena mengunakan cara ini untuk situasi yang tidak sesuai akan terlihat seolah-olah mereka bereaksi secara berlebih-lebihan.

TIPS’n TRICKS

Berusahalah saling memahami sudut pandang masing-masing. Remaja dan orang tua sering berbicara melalui dua sudut pandang yang berbeda.
Mendengarkan dengan penuh perhatian, tanpa meremehkan dan menghakimi. Remaja ingin didengar dan dipahami lebih dari segalanya.
Menguasai kemampuan dengan mengunakan EAR: Expression ( Ekspresi ), Attentiveness ( Perhatian ) dan Restatement ( Mengulangi).
Ketika bertindak menjadi pendengar, jangan pernah melakukan GABS: Grabbing the glory ( ingin lebih unggul ), Advising ( sok mengurui ), Belittling ( menganggap remeh seseorang ), dan Sidestepping ( menghindar dari menjawab ).
Jika seseorang tidak meminta nasehat anda, jangan berikan! Pada umumnya, orang yang sedang bermasalah tidak ingin orang lain memperbaiki masalah mereka; mereka hanya ingin seseorang menunjukkan kepedulian mereka.
Luangkan waktu untuk duduk dengan anak anda sekali dalam seminggu tanpa gangguan dan berbicaralah dari hati ke hati.
Tanyakan sesuatu yang jawabannya bukan sekedar ya atau tidak, seperti : apa tantangan terbesarmu di sekolah? Siapa teman yang paling dekat denganmu? Apa impian terdalammu?
Temukan ketertarikan yang sama. Hal itu bisa menjadi bahan pembicaraan menarik dan memperkuat sebuah hubungan.
Hanya berbicara dengan maksud baik.
Mengeluarkan perasaan dengan cara yang jernih dan positif sambil memusatkan perhatian pada solusi masalah. Sertakan pengamatan, pikiran, perasaan, dan keinginan saat menyampaikan maksud.
Ketika melakukan kesalahan, lakukan permohonan maaf empat tahap: mengakui kesalahan, meminta maaf, memperbaiki keadaan dan berkomitmen untuk tak mengulanginya.

Bersambung.
Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Postingan Lebih Baru Postingan Lebih Baru Postingan Lama Postingan Lama
Your Ads Here

Komentar

Posting Komentar
Loading comments...