Faktor Serangan Balik Jin

Your Ads Here

Serangan Balik


By M. Nadhif Khalyani
RLC Indonesia


Salah satu misteri dalam dunia ruqyah adalah adanya dugaan bahwa bangsa jin akan menuntut balas pasca ruqyah dilakukan. Kadang mengganggu peruqyah atau keluarganya. Asumsi ini bukan hanya dugaan semata, karena faktanya ada sebagian terapis mengalami sakit setelah menterapi.

Maka kemudian muncul sikap, betapa pentingnya penjagaan diri sebelum dan pasca menterapi. Sebagian orang menyikapi hal ini secara berlebihan hingga takut meruqyah.

Benarkah ada serangan balik yang bisa terjadi dalam proses ruqyah?

Ada 2 konsep yang perlu kita pahami untuk membuat kesimpulan atas hal ini.

1. Tentang Jin yang melakukan gangguan karena perbuatan kita

2. Tentang 'ainul Jin.

Kisah tentang jin yang membalas, sakit hati atas perbuatan manusia sudah lazim dikenal. Hampir semua literatur ruqyah menyebutkan salah satu sebab gangguan adalah jin yang menuntut balas atas kedholiman manusia.

Kondisi ini menggambarkan, bahwa bangsa jin bisa melakukan gangguan atas diri terapis, atau keluarganya disebabkan perbuatan manusia tersebut.

Hal ini terjadi karena ada kelalaian dalam diri peruqyah. Kelalaian yang menyebabkan terjadi kedholiman.

Maka salah satu hal penting dalam proses terapi adalah menegakkan hujjah pada jin, dengan dakwah. Dakwah adalah hujjah terbaik yang dapat menyadarkan jin, dan bisa meredam niatan mereka untuk berbuat buruk.

Apakah dalam ruqyah benar terjadi serangan ini?

Ada yang bersikap berlebihan hingga berhenti menterapi tetapi juga ada yang berlebihan mengabaikannya.

Sebenarnya "aksi" serangan itu terjadi tidak hanya pasca terapi, namun aksi penyerangan itu bisa terjadi saat proses terapi berlangsung.

Syaikh Riyadh Muhammad Samahah menjelaskan fenomena gangguan serangan balik pasca ruqyah cukup detail. 

Prosesnya beliau sebutkan sangat detail. Beliau berpesan, agar peruqyah berhati hati menangani kasus sihir, terutama bagi terapis yang pernah mengalami gangguan.

Beliau juga menjelaskan bahwa, jin jin yang telah "kalah" dalam proses ruqyah, senantiasa mengintai di sekitar peruqyah, menunggu kekhilafan yang dilakukan peruqyah tersebut di kemudian hari.

Ada beberapa penjelasan beliau lainnya yang cukup detail, namun belum bisa saya sebutkan disini karena perlu konsep lain untuk menjelaskannya.

Ini yang pertama.

Yang kedua, gangguan serangan balik, sebenarnya cukup sering terjadi, dalam bentuk 'ainul Jin.

Banyak yang tidak menyadari bahwa sebagian jin berulah mengganggu terapis sesaat setelah dia dihadapan pasiennya, atau sepanjang proses terapi. Namun serangan ini bukan dengan mengganggu secara langsung pada diri peruqyahnya, tetapi "hanya" dengan melemparkan "energi" 'ainul jin.

Sakit yang dialami terapis saat menterapi, atau pasca terapi, tidak selalu karena jin tersebut menuntut balas, tetapi karena terapis terkena Ainul jin (hasadnya jin) sepanjang proses terapi.

Tema kedua ini sebenarnya bisa dijadikan asumsi, atau landasan konsep diagnosa.

Pada terapis pijat dikenal teori  bahwa pasca memijat disarankan melakukan langkah langkah penetralisir agar tidak terpapar energi negatif pasien.

Kondisi ini sangat dikenal dikalangan terapis pijat.

Menurut saya, terapis pijat tersebut bukan sedang terpapar energi negatif pasien, tetapi dia sedang terpapar ainul jin dan Ainul insi selama proses terapi berjalan.

Pembahasan ini sangat panjang sebenarnya, perlu pemahaman terhadap beberapa konsep gangguan yang disebelum menyimpulkannya.


Point utama yang saya harapkan dalam penjelasan ini bukan bagaimana serangan bisa terjadi, tetapi tentang fakta bahwa terapis berpotensi untuk terkena imbas pasca terapi yang dia lakukan. Ini hal yang wajar terjadi, karena terapis, baik terapi ruqyah maupun bukan, berhadapan dengan pasien yang sedang bermasalah secara fisik dan spiritual.

Ini murni bukan untuk membuat was was tetapi murni tentang memahami konsep gangguan, agar setiap kita mawas diri dan mengerti cara menyelesaikannya dengan mudah.

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here