Penyakit karena fikiran bukan dari jin
Posted by
A. Fauzi Akbar, ST
Your Ads Here
*Kondisi Batin Berefek Pada Fisik*
By M. Nadhif Khalyani
Diposting Untuk RLC Indonesia
Dunia pengobatan modern telah menemukan kaitan erat antara kondisi psikis, emosi dan munculnya sakit pada diri kita. Temuan tersebut tentu sangat bermanfaat nagi para terapis untuk melihat sisi lain dalam diri klien. Tidak semata mata fokus pada mekanisme fisik semata.
Dalam dunia terapi spiritual, atau terapi Qur’ani, sudut pandang ini juga sangat perlu untuk diperhatikan, karena memang terapi Qur’ani lebih dekat dengan sisi jiwa. Meskipun terapi Qur’ani juga bisa digunakan untuk masalah fisik.
Diantara rujukan, atau nash yang mengisyaratkan kaitan psikis dan fisik, dapat kita temui dalam kisah keluarga Nabi Ya’qub. Ini kisah paling inspiratif yang cukup detail digambarkan oleh Al Qur’an.
Selain kisah tersebut, juga kita dapat kisah lain, yang dialami oleh Ibunda ‘Aisyah, dala salah satu hadits Shahih.
صحيح البخاري ٣٨٢٨: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَسْرُوقُ بْنُ الْأَجْدَعِ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ رُومَانَ وَهِيَ أُمُّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ
بَيْنَا أَنَا قَاعِدَةٌ أَنَا وَعَائِشَةُ إِذْ وَلَجَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَتْ فَعَلَ اللَّهُ بِفُلَانٍ وَفَعَلَ فَقَالَتْ أُمُّ رُومَانَ وَمَا ذَاكَ قَالَتْ ابْنِي فِيمَنْ حَدَّثَ الْحَدِيثَ قَالَتْ وَمَا ذَاكَ قَالَتْ كَذَا وَكَذَا قَالَتْ عَائِشَةُ سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ نَعَمْ قَالَتْ وَأَبُو بَكْرٍ قَالَتْ نَعَمْ فَخَرَّتْ مَغْشِيًّا عَلَيْهَا فَمَا أَفَاقَتْ إِلَّا وَعَلَيْهَا حُمَّى بِنَافِضٍ فَطَرَحْتُ عَلَيْهَا ثِيَابَهَا فَغَطَّيْتُهَا فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا شَأْنُ هَذِهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخَذَتْهَا الْحُمَّى بِنَافِضٍ قَالَ فَلَعَلَّ فِي حَدِيثٍ تُحُدِّثَ بِهِ قَالَتْ نَعَمْ فَقَعَدَتْ عَائِشَةُ فَقَالَتْ وَاللَّهِ لَئِنْ حَلَفْتُ لَا تُصَدِّقُونِي وَلَئِنْ قُلْتُ لَا تَعْذِرُونِي مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَيَعْقُوبَ وَبَنِيهِ
{ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ }
قَالَتْ وَانْصَرَفَ وَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عُذْرَهَا قَالَتْ بِحَمْدِ اللَّهِ لَا بِحَمْدِ أَحَدٍ وَلَا بِحَمْدِكَ
Shahih Bukhari 3828:
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Hushain dari Abu Wa'il ia berkata: telah menceritakan kepadaku Masruq bin Al Ajda' ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ummu Ruman ibunya 'Aisyah radliallahu 'anhuma, ia berkata: "Saat aku dan 'Aisyah duduk, tiba-tiba datang seorang wanita Anshar seraya berkata: "Semoga Allah berbuat terhadap fulan dan pasti berbuat."
Maka Ummu Ruman bertanya: "Ada apa sebenarnya?". Wanita itu berkata: _"Putraku termasuk orang yang menyebarkan berita ini."_
'Aisyah bertanya: _"Berita apa itu?". Wanita itu menjawab: "Begini dan begini"._
'Aisyah bertanya: _"Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendengarnya?"_
Dia menjawab: "Ya".
'Aisyah bertanya lagi: _"Dan Abu Bakr?"._ Dia menjawab: "Ya".
Maka _'Aisyah jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri melainkan setelah menderita demam yang sangat tinggi._
Aku lalu menyelimutinya dengan pakainnya dan menutupinya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan bertanya: _*"Ada apa dengannya?".*_
Aku jawab: *"Wahai Rasulullah, dia terserang demam."*
Beliau bersabda: *"Ini pasti karena berita bohong yang engkau ceritakan."*
Ummu Ruman berkata: *"Ya benar."*
Kemudian 'Aisyah duduk dan berkata: "Demi Allah, seandainya aku bersumpah, engkau tidak akan mempercayaiku dan seandainya aku katakan tidak, maka kalian akan menuduhku, permisalanku dengan kalian seperti Ya'qub 'alaihis salam dengan anak-anaknya ketika dia berkata: "Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." QS Yusuf: 18.
Ummu Ruman berkata: "Lalu beliau berlalu tnpa mengucapkan sepatah katapun. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya yang menjelaskan bukti sucinya diri 'Aisyah dari segala tuduhan. Saat itu 'Aisyah berkata: "(Segala puji bagi Allah) dan ini karena Allah Yang Maha Terpuji dan seseorang tidak layak mendapat pujian dan tidak pula engkau."
Kisah ini juga diriwayatkan di kitab hadits yang lain.
Kisah Ibunda Aisyah ini sangat luar biasa jika dikaji secara menyeluruh.
Namun pada tulisan ini, kita hanya fokus pada satu tema, yakni, beliau mengalami kondisi batin tertekan, mungkin bercampur dengan sedih atau kondisi batin lainnya, yang hal ini menyebabkan beliau jatuh pingsan dan demam.
Hadits ini menggambarkan dengan jelas, bahwa kondisi fisik dipengaruhi oleh batin, sakit bisa muncul sebagai akibat kondisi batin yang goncang.
_Sahabat sekalian, apa yang tersimpan dalam batin kita, suatu saat akan “bicara”, nampak, dan muncul menjadi sakit, jika tidak segera terurai satu per satu._
_Kondisi batin kita memang berpengaruh pada dhohir badan kita._
Semoga kisah singkat ini bermanfaat.
_Baarakallohu fiikum_
#lebih lanjut akan dibahas di Jakarta, 7-8 Sept 2019
By M. Nadhif Khalyani
Diposting Untuk RLC Indonesia
Dunia pengobatan modern telah menemukan kaitan erat antara kondisi psikis, emosi dan munculnya sakit pada diri kita. Temuan tersebut tentu sangat bermanfaat nagi para terapis untuk melihat sisi lain dalam diri klien. Tidak semata mata fokus pada mekanisme fisik semata.
Dalam dunia terapi spiritual, atau terapi Qur’ani, sudut pandang ini juga sangat perlu untuk diperhatikan, karena memang terapi Qur’ani lebih dekat dengan sisi jiwa. Meskipun terapi Qur’ani juga bisa digunakan untuk masalah fisik.
Diantara rujukan, atau nash yang mengisyaratkan kaitan psikis dan fisik, dapat kita temui dalam kisah keluarga Nabi Ya’qub. Ini kisah paling inspiratif yang cukup detail digambarkan oleh Al Qur’an.
Selain kisah tersebut, juga kita dapat kisah lain, yang dialami oleh Ibunda ‘Aisyah, dala salah satu hadits Shahih.
صحيح البخاري ٣٨٢٨: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ قَالَ حَدَّثَنِي مَسْرُوقُ بْنُ الْأَجْدَعِ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ رُومَانَ وَهِيَ أُمُّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَتْ
بَيْنَا أَنَا قَاعِدَةٌ أَنَا وَعَائِشَةُ إِذْ وَلَجَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَقَالَتْ فَعَلَ اللَّهُ بِفُلَانٍ وَفَعَلَ فَقَالَتْ أُمُّ رُومَانَ وَمَا ذَاكَ قَالَتْ ابْنِي فِيمَنْ حَدَّثَ الْحَدِيثَ قَالَتْ وَمَا ذَاكَ قَالَتْ كَذَا وَكَذَا قَالَتْ عَائِشَةُ سَمِعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ نَعَمْ قَالَتْ وَأَبُو بَكْرٍ قَالَتْ نَعَمْ فَخَرَّتْ مَغْشِيًّا عَلَيْهَا فَمَا أَفَاقَتْ إِلَّا وَعَلَيْهَا حُمَّى بِنَافِضٍ فَطَرَحْتُ عَلَيْهَا ثِيَابَهَا فَغَطَّيْتُهَا فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا شَأْنُ هَذِهِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخَذَتْهَا الْحُمَّى بِنَافِضٍ قَالَ فَلَعَلَّ فِي حَدِيثٍ تُحُدِّثَ بِهِ قَالَتْ نَعَمْ فَقَعَدَتْ عَائِشَةُ فَقَالَتْ وَاللَّهِ لَئِنْ حَلَفْتُ لَا تُصَدِّقُونِي وَلَئِنْ قُلْتُ لَا تَعْذِرُونِي مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَيَعْقُوبَ وَبَنِيهِ
{ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ }
قَالَتْ وَانْصَرَفَ وَلَمْ يَقُلْ شَيْئًا فَأَنْزَلَ اللَّهُ عُذْرَهَا قَالَتْ بِحَمْدِ اللَّهِ لَا بِحَمْدِ أَحَدٍ وَلَا بِحَمْدِكَ
Shahih Bukhari 3828:
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Hushain dari Abu Wa'il ia berkata: telah menceritakan kepadaku Masruq bin Al Ajda' ia berkata: telah menceritakan kepadaku Ummu Ruman ibunya 'Aisyah radliallahu 'anhuma, ia berkata: "Saat aku dan 'Aisyah duduk, tiba-tiba datang seorang wanita Anshar seraya berkata: "Semoga Allah berbuat terhadap fulan dan pasti berbuat."
Maka Ummu Ruman bertanya: "Ada apa sebenarnya?". Wanita itu berkata: _"Putraku termasuk orang yang menyebarkan berita ini."_
'Aisyah bertanya: _"Berita apa itu?". Wanita itu menjawab: "Begini dan begini"._
'Aisyah bertanya: _"Apakah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mendengarnya?"_
Dia menjawab: "Ya".
'Aisyah bertanya lagi: _"Dan Abu Bakr?"._ Dia menjawab: "Ya".
Maka _'Aisyah jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri melainkan setelah menderita demam yang sangat tinggi._
Aku lalu menyelimutinya dengan pakainnya dan menutupinya hingga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam datang dan bertanya: _*"Ada apa dengannya?".*_
Aku jawab: *"Wahai Rasulullah, dia terserang demam."*
Beliau bersabda: *"Ini pasti karena berita bohong yang engkau ceritakan."*
Ummu Ruman berkata: *"Ya benar."*
Kemudian 'Aisyah duduk dan berkata: "Demi Allah, seandainya aku bersumpah, engkau tidak akan mempercayaiku dan seandainya aku katakan tidak, maka kalian akan menuduhku, permisalanku dengan kalian seperti Ya'qub 'alaihis salam dengan anak-anaknya ketika dia berkata: "Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." QS Yusuf: 18.
Ummu Ruman berkata: "Lalu beliau berlalu tnpa mengucapkan sepatah katapun. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya yang menjelaskan bukti sucinya diri 'Aisyah dari segala tuduhan. Saat itu 'Aisyah berkata: "(Segala puji bagi Allah) dan ini karena Allah Yang Maha Terpuji dan seseorang tidak layak mendapat pujian dan tidak pula engkau."
Kisah ini juga diriwayatkan di kitab hadits yang lain.
Kisah Ibunda Aisyah ini sangat luar biasa jika dikaji secara menyeluruh.
Namun pada tulisan ini, kita hanya fokus pada satu tema, yakni, beliau mengalami kondisi batin tertekan, mungkin bercampur dengan sedih atau kondisi batin lainnya, yang hal ini menyebabkan beliau jatuh pingsan dan demam.
Hadits ini menggambarkan dengan jelas, bahwa kondisi fisik dipengaruhi oleh batin, sakit bisa muncul sebagai akibat kondisi batin yang goncang.
_Sahabat sekalian, apa yang tersimpan dalam batin kita, suatu saat akan “bicara”, nampak, dan muncul menjadi sakit, jika tidak segera terurai satu per satu._
_Kondisi batin kita memang berpengaruh pada dhohir badan kita._
Semoga kisah singkat ini bermanfaat.
_Baarakallohu fiikum_
#lebih lanjut akan dibahas di Jakarta, 7-8 Sept 2019
Your Ads Here
Your Ads Here
Your Ads Here
Your Ads Here
Postingan Lebih Baru
Postingan Lebih Baru
Postingan Lama
Postingan Lama
Komentar